Selasa, 12 Februari 2019

Mengenal Lebih Dekat Halusinasi dan Penyebabnya

Mengenal Lebih Dekat Halusinasi dan Penyebabnya - Halusinasi sendiri dikenal sebagai suatu kondisi yang cukup umum terjadi di lingkungan masyarakat. Namun kendati demikian, tahukah kalian penyebab yang mendasari seseorang mengalami halusinasi??? Untuk mengetahuinya, yuk kenali lebih dekat masalah halusinasi dan penyebabnya berikut ini!!!

Mengenal Lebih Dekat Halusinasi dan Penyebabnya

Halusinasi sendiri merupakan suatu kondisi atau persepsi, di mana seseorang merasa, mendengar, mencium aroma, melihat sesuatu yang pada kenyataannya tidak ada. Halusinasi juga diketahui sebagai sensasi yang diciptakan oleh pikiran seseorang tanpa adanya sumber yang nyata. Kondisi ini diketahui dapat mempengarahi  kelima panca indera. 

Seseorang bisa disebut berhalusinasi jika ia melihat, mendengar, merasa, atau mencium suatu aroma yang sebenarnya tidak ada atau tidak dirasakan oleh orang lain. Hal-hal yang sering dialami oleh orang yang mengalami halusinasi hanya ada di dalam pikirannya saja. Bahkan keyakinannya pun sangat kuat mengenai halusinasi yang ia alami. Ia akan menganggap bahwa apa yang mereka alami adalah persepsi yang nyata, sehingga tak jarang kondisi ini seringkali menimbulkan maslaah dalam kehidupan sehari-harinya.

Penyebab Dari Kebanyakan Halusinasi

Kondisi halusinasi ini diketahui memiliki banyak penyebab atau faktor yang mendasarinya. Berikut ini beberapa penyebab yang dapat menyebabkan seseorang mengalami halusinasi, di antaranya yaitu :

  • Gangguan Kejiwaan

Yup, kondisi kejiwaan seringkali dikaitkan dengan halusinasi. Di mana kebanyakan kasus, halusinasi yang terjadi banyak dialami oleh mereka yang memiliki gangguan mental atau kejiwaan. Ada banyak masalah mental yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi. Beberapa di antaranya seperti skizofrenia, demensia, dan depresi berat dengan gejala psikosis. Nah, psikosis sendiri dikenal sebagai sekumpulan gejala gangguan mental di mana seseraorang akan merasa terpisah dari kenyataan yang sebenarnya. Kondisi ini biasanya sering ditandai dengan gangguan emosional dan pikiran. Penderita biasanya akan sulit membedakan hal yang nyata dan tidak nyata, sehingga kondisi ini seringkali menyebabkannya terjebak pada halusinasi yang dibuatnya sendiri.

  • Gangguan Saraf dan Otak

Selain gangguan mental, sejumlah kondisi gangguan yang terjadi pada saraf dan otak juga diketahui dapat menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi. Sejumlah gangguan kesehatan yang terjadi pada saraf dan otak yang sering menyebabkan seseorang mengalami halusinasi di antaranya yaitu penyakit Parkinson, alzheimer, migrain dengan aura, stroke, delerium dan epilepsi.

  • Pengonsumsian Alkohol dan Obat-obatan Terlarang

Terlalu banyak mengkonsumsi minuman beralkohol juga diketahui dapat memicu terjadinya halusinasi. Tidak hanya itu, pengonsumsian sejumlah obat-obatan terlarang juga dapat menyebabkan terjadinya halusinasi pada seseorang yang mengkonsumsinya. Ada sejumlah obat-obatan yang dikenal baik mampu membuat seseorang mengalami halusinasi seperti kokain, amfetamin dan heroin.

  • Gangguan Kesehatan dan Sejumlah Kondisi Lainnya

Walaupun kebanyakan kasus dari halusinasi ini sangat erat kaitannya dengan kondisi kesehatan mental dan gangguan pada otak. Namun, sejumlah kondisi seperti demam, gagal ginjal, gangguan hati stadium lanjut, HIV/AIDS, kanker otak dan cedera kepala berat juga diduga dapat memicu seseorang mengalami halusinasi. Akan tetapu, kondisi ini diketahui dapat membaik jika gangguan kesehatan yang dialami sudah membaik atau sembuh.

Tidak hanya itu, sejumlah kondisi lain seperti gangguan elektrolit karena rendahnya kadar natrium atau magnesium dalam darah, kelainan asam basa seperti pada kondisi asidosis dan efek samping dari obat-obatan tertentu juga diketahui dapat menyebabkannya seseorang mengalami halusinasi. Kondisi halusinasi yang terjadi biasanya dapat hilang dengan sendirinya jika kondisi yang mendasaranya cepat ditangani dengan tepat dan sesuai.

Jenis-Jenis Halusinasi

Berdasarkan ciri-ciri dan penyebab yang mendasarinya, halusinasi diketahui dapat dibedarakan menjadi beberapa jenis. Nah, jenis-jenis halusinasi perlu Anda ketahui untuk mengetahui kondisi atau penyebab yang mendasari dari halusinasi yang dialami. Berikut jenis-jenis dari halusinasi yang biasa terjadi :

  • Halusinasi Audio (Pendengaran)

Dari kebanyakan kasus, kondisi halusinasi pendengaran ini merupakan jenis halusinasi yang paling umum terjadi. Di mana jenis halusinasi ini menyebabkan seseorang mendengar suara-suara yang tidak didengar orang lain. Suara itu tedengar bisa berupa suara marah, netral, mesra, lantunan musik, percakapan, tawa, bahkan langkah kaki seseorang. Kondisi halusinasi ini diketahui sangat umum terjadi pada mereka yang menderita skizofrenia, gangguan bipolar atau demensia.

  • Halusinasi Visual (Penglihatan)

Halusinasi jenis ini lebih cenderung melibatkan indera penglihatan. Di mana orang yang sering mengalami halusinasi ini menyebabkannya seolah melihat sesuatu seperti objek, pola visual, manusia atau makhluk hidup, atau cahaya yang pada kenyatannya tidak ada apapun dapat dilihat.

  • Halusinasi Olfaktorik (Penciuman)

Kondisi halusinasi ini biasanya menyebabkan orang yang mengalaminya merasa mencium aroma wewangian atau justru bau yang tidak sedap atau merasa bahwa tubuhnya berbau busuk padahal nyatanya tidak. Halusinasi jenis ini juga terkadang membuat orang yang mengalaminya merasakan bau seseorang yang dikenalnya dan merasakan bahwa orang tersebut ada didekatnya yang padahal pada kenyataannya hal ini sama sekali tidak ada. Kondisi ini cenderung terjadi pada mereka yang mengalami depresi berat karena ditinggal oleh seseorang yang disanginya. Atau bahkan karena kondisi gangguan kecemasan yang tak beralasan jelas.

  • Halusinasi Gustatorik (Pengecapan)

Halusinasi ini akan menyebabkan seseorang merasakan sensasi bahwa sesuatu yang dimakan atau diminum memiliki rasa yang aneh. Seperti seseorang mengeluh karena merasakan atau mengecap rasa logam secara terus menerus. Jenis halusinasi ini merupakan salah satu gejala yang sering terjadi pada penderita epilepsi.

  • Halusinasi Taktil (Sentuhan)

Halusinasi taktil lebih melibatkan indera peraba atau perasaan. Biasanya orang yang mengalami halusinasi ini sering menganggap bahwa dirinya sedang disentuh oleh orang atau sesuatu. Misalnya, ia merasa ada orang yang sedang membelai rambutnya, mengusap atau memukul bagian tubuhnya yang pada kenyataanya tidak ada satu orang pun didekatnya yang melakukan semua hal tersebut. Bahkan ia pun bisa merasakan hembusakan angin atau napas yang menyentuh kulitnya, yang pada kenyataanya tidak ada celah angin atau orang disekitarnya yang menghembuskan hal yang semacam itu.

Kondisi halusinasi yang bersifat berat dikenal sebagai kondisi medis serius yang sangat perlu mendapatkan pemeriksaan dan penanganan psikiater sesegera mungkin. Di samping itu, penderita halusinasi berat juga disarankan untuk tidak tinggal atau bepergian sendiri tanpa didampingi seseorang. Hal ini dikarenakan kondisi halusinasinya bisa datang secara tiba-tiba dan bahkan kondisi tersebut bisa saja membahayakannya. Nah, dengan penanganan yang tepat dan sesuai serta sedini mungkin, halusinasi diharapkan dapat segera teratasi agar tidak sampai membahayakan diri sendiri dan orang lain yang mungkin sedang berada disekitarnya.

Ok sobat, sekian yang dapat disampaikan, semoga dapat bermanfaat dan terimakasih banyak atas kunjungannya. :)

1 komentar:

  1. Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
    mampir di website ternama I O N Q Q
    paling diminati di Indonesia

    BalasHapus