Selasa, 12 Februari 2019

Mengenal Hipotermia 'Kondisi Yang Dapat Mengancam Nyawa'

Mengenal Hipotermia 'Kondisi Yang Dapat Mengancam Nyawa' - Pernah mendengar kata hipotermia??? Belum atau tahu namun belum tahu pasti. Ok, yuk untuk menambah wawasan mengenai hipotermia, mari kita simak ulasan berikut ini!!!

Hipotermia dikenal sebagai kondisi kedaruratan yang perlu penanganan sesegera mungkin. Hal ini dikarenakan jika terlambat mendapatan penanganan yang tepat, kondisi ini dapat menimbulkan sejumlah komplikasi seperti gagal jantung, gangguan sistem pernapasan dan bahkan kematian.

Mengenal Hipotermia 'Kondisi Yang Dapat Mengancam Nyawa'

Hipotermia sendiri merupakan suatu kondisi di mana mekanisme tubuh dalam mengatur suhu mengalami kesulitan untuk mengatasu tekanan suhu yang dingin. Pada kondisi ini suhu tubuh mengalami penurunan drastis hingga di bawah 35 derajat C. Jika suhu tubuh berada jauh di bawah normal (37 derajat C), maka kondisi ini dapat menyebabkan sejumlah fungsi tubuh seperti fungsi sistem saraf dan organ tubuh lainnya akan mengalami gangguan atau tidak dapat berkerja dengan baik bahkan jika tidak segera ditangani secepatnya dapat membahayakan nyawa.

Gejala Ketika Hipotermia Menyerang

Gejal dari Hipotermia dapat beragam atau bervariasi pada setiap individu yang mengalaminya, tergantung pada tingkat keparahan hipotermia yang dialami. Berikut ini sejumlah gejala hipotermia yang umum terjadi dari yang ringan hingga berat. Di antaranya yaitu :
  • Kulit menjadi pucat dan terasa dingin ketika disentuh.
  • Mati rasa.
  • Menggigil.
  • Respon tubuh yang menurun.
  • Gangguan bicara.
  • Tubuh menjadi kaku dan sulit bergerak.
  • Penurunan kesadaran.
  • Sesak napas hingga napas menjadi melambat.
  • Jantung berdebar hingga denyut jantung menjadi melambat.
Kondisi hipotermia sendiri diketahui lebih rentang terjadi pada bayi dan lansia. Gejala hipotermia yang biasa terjadi pada bayi sering ditandai dengan kulit yang terasa dingin dan terlihat kemerahan. Bayi juga terlihat diam, lemas, dan tidak mau menyusu atau makan. Jika, kondisi tersebut terjadi pada bayi Anda segeralah lakukan penanganan awal dan temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai dengan kondisi bayi Anda.

Penyebab Terjadinya Hipotermia

Dari yang diketahui hipotermia dapat tejadi ketika panas yang dihasilkan oleh tubuh tidak sebanyak panas yang hilang. Sejumlah kondisi yang berpotensi menyebabkan panas tubuh banyak hilang dan menyebabkan hipotermia yaitu :
  • Terlalu lama berada di tempat yang dingin.
  • Mengenakan pakaian yang kurang tebal saat keadaan cuaca dingin.
  • Terlalu lama mengenakan pakaian yang basah.
  • Terlalu lama di dalam air, seperti akibat kecelakaan kapal atau pesawat yang jatuh ke laut atau perairan.
Hipotermia juga dapat dialami oleh siapa saja. Namun sejumlah faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hipotermia, di antaranya yaitu :
  • Usia, hipotermia diketahui lebih rentan dialami oleh bayi dan lansia.
  • Kelelahan.
  • Gangguan mental seperti demensia.
  • Konsumsi alkohol dan NAPZA.
  • Konsumsi obat-obatan untuk depresi atau obat penenang.
  • Menderita hipotiroidisme, radang sendi, stroke, diabetes, dan penyakit Parkinson.
Dari kasus yang terjadi, sebagian besar hipotermia paling sering terjadi karena paparan cuaca dingin atau air dingin tanpa perlindungan yang tepat. Kulit atau baju basah, situasi berangin, dan kulit yang terpapar suhu dingin dalam waktu lama berperan dalam penurunan suhu. Pengonsumsian alkohol juga diketahui berpengaruh terhadap kondisi ini.

Penanganan Hipotermia

Nah, telah disebutkan di awal bahwa hipotermia merupakan suatu kondisi gawat darurat yang perlu mendapatkan penanganan secepatnya. Tindakan yang bisa dilakukan pada tahapan awal ketika menemukan seseorang dengan gejala hipotermia adalah dengan mencari ada tidaknya denyut nadi dan pernapasan. Jika denyut nadi dan pernapasannya sudah berhenti, maka lakukanlah tindakan resusitasi jantung paru (CPR) dan cari bantuan medis.

Jika orang tersebut masih bernapas dan denyut nadinya masih ada, lakukanlah sejumlah tindakan berikut ini untuk membuat suhu tubuhnya kembali normal. Di antaranya yaitu :
  • Memindahkan orang tersebut ke tempat yang lebih kering dan hangat. Usahakan untuk memindahkannya secara perlahan atau hati-hati, karena gerakan yang berlebihan dapat memicu denyut jantungnya berhenti.
  • Jika pakaian yang dikenakannya basah, maka segera ganti pakaiannya dengan pakaian yang kering.
  • Tutupi tubuhnya dengan selimut atau mantel yang tebal untuk menghangatkan tubuhnya.
  • Jika orang tersebut sudah sadar dan mampu menelan, berikan minuman hangat dan manis.
  • Berikan kompres hangat dan kering untuk membantu menghangatkan tubuhnya. Letakan kompres pada bagian leher, dada dan selangkangan. Hindari meletakkan kompres di lengan atau tungkai, karena hal ini malah dapat menyebabkan darah yang dingin mengalir kembali ke jantung, paru-paru dan otak.
  • Hindar penggunaan air panas, bantal pemanas atau lampu pemanas untuk menghangatkan penderita hipotermia. Hal ini dikarenakan panas yang berlebih dapat merusak kulit dan menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur.
  • Temani dan pantau terus kondisi orang tersebut, hingga bantuan medis datang.
Setelah tiba di rumah sakit, penderita hipotermia akan mendapatkan serangkaian tindakan medis yang berupa :
  • Pemberian oksigen yang telah dilembabkan melalui masker atau selang hidung, untuk menghangatkan saluran pernapasan dan membantu meningkatkan suhu tubuh.
  • Pemberian cairan infus yang telah dihangatkan.
  • Penyedotan dan penghangatan darah, untuk kemudian dialirkan kembali ke dalam tubuh. Proses ini akan dilakukan dengan menggunakan mesin cuci darah.
  • Pemberian cairan steril yang telah dihangatkan. Cairan ini akan dimaksukkan ke dalam rongga perut menggunakan selang khusus.

Komplikasi Yang Dapat Terjadi Karena Hipotermia

Jika kondisi hipotermia yang tidak dapat tertangani maka kondisi ini dapat menimbulkan sejumlah komplikasi bahkan kematian. Adapun sejumlah komplikasi yang bisa terjadi karena hipotermia yang terlambat di tangani adalah :
  • Frostbite yaitu cedera pada kulit dan jaringan di bawahnya karena membeku.
  • Chilblains, yaitu peradangan pembuluh darah kecil dan saraf pada kulit.
  • Trench foot, yaitu rusaknya pembuluh darah dan saraf pada kaki akibat terlalu lama terendam air.
  • Gangrene atau kerusakan jaringan.
  • Bahkan hal yang paling fatal jika kondisi ini tidak segera ditangani juga adalah terjadinya disfungsi saraf dan organ tubuh seperti terjadinya gagal jantung, gangguan sistem pernasaan dan bahkan kematian.
Untuk mencegah terjadinya hipotermia, sebaiknya gunakanlah pakaian yang tepat dan sesuai saat hendak keluar rumah dalam keadaan cuaca dingin. Selain itu, segeralah ganti pakaian yang basah dengan yang kering. Usahakanlah untuk membuat tubuh tetap dalam keadaan hangat di cuaca yang dingin.

Ok sobat sekian yang dapat disampaikan untuk ulasan kali ini, semoga dapat bermanfaat dan terimakasih banyak atas kunjungannya. :)

1 komentar:

  1. Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
    mampir di website ternama I O N Q Q
    paling diminati di Indonesia

    BalasHapus