Senin, 18 Februari 2019

Apa Yang Terjadi Pada Orang Yang Mengalami Delirium???

Apa Yang Terjadi Pada Orang Yang Mengalami Delirium??? - Delirium sendiri dikenal sebagai kondisi gangguan mental yang bersifat serius. Lalu hal apa yang sering dialami oleh penderita delirium?? Berikut sedikit pembahasan mengenai delirium!!!

Apa Yang Terjadi Pada Orang Yang Mengalami Delirium???

Delirium merupakan kondisi medis jenis gangguan mental yang bersifat serius. Di mana kondisi ini diketahui dapat menakutkan bagi penderita dan orang-orang disekelilingnya. Gangguan mental yang satu ini diketahui terjadi karena perubahan yang cepat dalam fungsi otak yang terjadi bersamaan dengan penyakit mental atau fisik.

Faktor Pemicu Terjadinya Delirium

Ada banyak kondisi yang dapat menyebabkan otak mengalami gangguan, sehingga menimbulkan terjadinya delirium. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena delirium di antaranya yaitu :
  • Akibat mengkonsumsi obat-obatan tertentu atau keracunan obat. Ada beberapa obat yang biasa digunakan dapat memicu terjadinya penumpuikan zat dalam otak di antaranya yaitu obat pereda nyeri, obat tidur, antialergi (antihistamin), obat asma, kortikosteroid, obat untuk kejang, obat penyakit parkinson serta obat untuk gangguan mood.
  • Kecanduan alkohol dan gejala putus alkohol.
  • Keracunan sianida atau karbon monoksida.
  • Operadi atau prosedur medis lainnya yang melibatkan pembiusan.
  • Penyakit kronis atau berat seperti gagal ginjal.
  • Malnutrisi atau dehidarasi.
  • Gangguan tidur atau gangguan emosi
  • Gangguan elektrolit.
  • Demam akibat infeksi akut khususnya pada anak.
Selain itu ada sejumlah faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena delirium di antaranya yaitu :
  • Memiliki kelainan pada otak.
  • Berusia lanjut atau di atas usia 65 tahun.
  • Pernah mengalami delirium sebelumnya.
  • Mengalami gangguan penglihatan atau pendengaran.
  • Menderita kombinasi beberapa penyakit.

Yang Dialami Oleh Penderita Delirium

Ketika delirium muncul, penderita akan merasa kebingungan yang parah dan kondisi mentalnya dapat berubah dalam beberapa jam hingga beberapa hari. Beberapa hal yang dapat dialami oleh penderita delerium di antaranya yaitu :

  • Berkurangnya Kesadaran Akan Lingkungan Sekitarnya

Kondisi ini dapat ditandai dengan sulit fokus pada topik yang sedang dibahas atau mengganti topik pembicaraan, mudah teralihkan oleh hal-hal yang tidak penting, dan suka melamun sehingga tidak bereaksi terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya.

  • Gangguan Kognitif

Hal ini dapat terjadi dengan ditandai dengan buruknya daya ingat, terutama untuk jangka pendek, disorientasi, kesulitan berbicara atau mengingat kata-kata, sulit berkonsentrasi dan berpikir, bicara bertele-tele, serta kesulitan dalam memahami pembicaraan, membaca dan menulis.

  • Gangguan Emosional

Kebanyakan kasus kondisi ini dapat menyebabkan penderita merasa gelisah, takut atau paranoid, depresi, mudah tersinggung, apatis, perubahan mood mendadak, dan perubahan kepribadian.

  • Perubahan Perilaku

Orang lain akan melihat penderita delirium mengalami halusinasi, gelisah dan berperilaku agresif, mengeluarkan suara mengerang atau memanggil, menjadi pendiam dan menutup diri, pergerakan melambat, serta terganggunya kebiasan tidur.

Bahkan dari yang diketahui kondisi yang dialaminya akan semakin memburuk di malah hari ketika suasana sekeliling gelap sehingga kondisinya terlihat asing. Jika penyebab dan pemicunya dapat dikendalikan, delirium biasanya dapat bersifat sementara.

Penanganan Delirium

Penanganan yang diberikan biasanya dilakukan dengan tujuan utamanya yaitu mengatasi penyebab munculnya delirium dan juga mengatasi sejumlah gejala yang ditimbulkannya. Dengan kata lain pengobatan yang diberikan dapat berbeda-beda tergantung penyebab yang menjadi pemicu terjadinya delirium. Untuk mengatasi gejala seperti gelisah, takt atau halusinias biasanya dokter akan memebrikan obat penenang untuk mencegah bahaya terhadap orang lain dan lingkungan sekitar. Jika gejala delirium telah mereda, biasanya pemberian obat akan dikurangi atau dihentikan.

Penanganan delirium juga dapat dibantu dengan terapi pendukung yang bertujuan untuk mencegah komplikasi. Di samping itu, keluarga atau orang tedekat pasien sebaiknya tetap melakukan interaksi denganya.

Sumber referensi : alodokter.com, 2018, 4 juli - dr. Tjin Willy (Delirium)

Ok sobat, sekian untuk pembahasan kali ini, semoga dapat bermanfaat dan terimakasih telah berkunjung dan menyimaknya sampai akhir. :)

1 komentar:

  1. Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
    mampir di website ternama I O N Q Q
    paling diminati di Indonesia

    BalasHapus